Friday, 25 March 2011

SESUATU YANG TERJADI BUKANLAH SUATU KEBETULAN TETAPI SUDAH DIRENCANAKAN


                      Artikel tulisan ini adalah salah satu perjalanan hidup penulis yang terjadi dengan begitu saja tanpa ada yang bisa merencanakan, seperti apa yang terjadi, serta bagaimana terjadi . Tulisan ini tidak ada sangkut pautnya dengan cerita orang lain, drama, cerpen atau sejenisnya. Tidak ada juga sangkut pautnya dengan nama, kelahiran ataupun seluruh kejadian yang ada di dalamnya.

                      Selama mulai ingat perjalanan hidup dari hari kehari, minggu ke minggu, bulan menuju bulan sampai tahun berganti tahun ada sesuatu yang dilalui dalam perjalanan hidup, baik itu sengaja dan tidak sengaja, direncanakan atau tidak direncanakan. Namun dari suatu kejadian yang terjadi adalah memang sudah direncanakan yang Di "Atas"
                         Semenjak melewati pernikahan maret 2004 ada suatu kejadian yang memang sepertinya dan bahkan orang-orang di sekitar saya mengatakan........................ah itu cuma kebetulan saja dan tidak akan mungkin lagi terjadi. Namun, apa sesuatu itu memang kebetulan? Atau memang sudah direncanakan? Atau mungkin kebetulan itu akan berulang? 

                            Namun sesuatu yang saya alami adalah memang kehendak Brahman - Hyang Whidi Wasa!!! Kenapa Tidak????  Sampai saat ini Saya telah mempunyai tiga orang anak, dua laki-laki   dan satu perempuan. Anak Pertama laki-laki lahir Minggu Paing Ugu 21 Nopember 2004 bernama I Wayan Satya Dharma Yudistira, Anak kedua perempuan lahir Minggu Paing Kulantir 6 Mei 2007 bernama Ni Nengah Sintya Dharma Yudipatni dan ketiga laki-laki lahir Rabu Pon Watugunung pada tanggal 22 September 2010. Namun apa yang kebetulan dan sudah direncanakan tersebut???

Pertama adalah Proses Kelahiran Si Anak
Anak Pertama, kedua dan ketiga mengalami kejadian yang sama. Nopember 2004 Saya kebetulan bekerja di Luar Daerah Bali. Pas memasuki usia kehamilan 9 Bulan berbarengan dengan liburan di tempat kerja, saya pulang ke kampung dengan harapan bisa menunggu proses  kelahiran. Hampir dua bulan saya menunggu di rumah namun tanda kelahiran belum ada. Karena sudah lewat dua minggu, saya mencari tiket pesawat untuk kembali ke tempat kerja. Namun 3 hari sebelum kerja istri saya melahirkan, jadilah saya menunda keberangkatan 1 minggu lagi menuju tempat kerja 

Mei 2007. Istri saya mengandung anak kedua. Sebelumnya istri saya bareng dengan saya di tempat kerja. Namun karena pertimbangan berbagai hal, usia kehamilan lima bulan istri saya pulang ke kampung halaman dengan anak yang pertama, dan saya  kembali ke tempat kerja. Bulan berjalan akhirnya mendekati waktu kelahiran anak kedua.Namun setelah lewat 2 minggu belum juga ada tanda melahirkan. Kebetulan tetangga di tempat kerja saya ada seorang ibu dengan usia kehamilan yang berbarengan dengan istri saya, sudah melahirkan.Dengan spekulasi saya mendadak minta ijin untuk pulang kampung dari tempat kerja dengan alasan penting.Namun setelah seminggu di rumah belum juga lahir, saya akhirnyan membeli tiket untuk kembali ke tempat kerja. Namun apa yang terjadi? Beberapa jam sebelum keberangkatan, istri saya mau melahirkan. Jadilah saya mengubah tiket perjalanan 1 minggu lagi, sebelum akhirnya saya kembali ke tempat kerja.

September 2010, Istri saya mengandung kali ketiga. Pada tahun ini saya mengucapkan Astungkara kepada " Brahman" karena kebetulan istri saya pada agustus 2009 sebelumnya lulus tes cpns. Pada tahun ini saya mengucapkan Astungkara juga karena tahun ini saya juga mendapatkan sekolah untuk melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. Namun karena itulah saya akhirnya harus berpisah jauh dengan istri yang hamil besar beserta kedua anak saya, karena istri tidak bisa meninggalkan pekerjaaanya sedangkan saya harus sekolah ke luar kota. Setelah martikulasi selesai dan kebetulan ada liburan hari raya akhirnya saya balik ke daerah tempat kerja sambil nunggu istri mau melahirkan dan sayapun minta izin di tempat sekolah. Karena sudah 2 minggu akhirnya saya membeli tiket untuk kembali ke tempat sekolah. Namun pas hari keberangkatan, sudah di depan pendaftaran telepon genggam saya berdering " Pa,,, ada tanda melahirkan!!! istri saya menelepon. Jadilah saya balik lagi dan membatalkan perjalanan serta merubah tiket menjadi 1 minggu kedepannya.

Kedua adalah Hari Kelahiran anak

Dari ketiga kelahiran anak kami dan di hubungkan dengan hari kelahiran saya dan ibunya, semua mempunyai hubungan dan keterkaitan satu sama lain. Anak pertama lahir tanggal 21 November, dimana bapaknya lahir 20 November. Anak kedua lahir 6 Mei, ibunya 6 Juli, anak ketiga lahir tanggal 22 mengikuti tanggal bapak dan kakaknya yaitu 20 dan 21, Hari kelahiran bapak, anak kedua dan ketiga hari minggu, "wuku "kakak adik sama-sama "paing", anak ketiga mengikuti "Pon"
Dari kronologi diatas apakah sesuatu yang terjadi kebetulan? Kalau sekali dua kali mungkin ya, tapi sampai tiga kali? Proses yang terjadi diatas bukan karena direncanakan tapi sudah digariskan dari atas. Karena itulah saya yakin dan percaya  bahwa kejadian yang terjadi bukanlah sesuatu yang kebetulan tetapi suatu proses yang sudah digariskan berdasarkan KARMA yang kita perbuat di dunia ini. Namun terlepas dari kronologi "Kebetulan"  itu, kita semua harus tetap berbuat baik dan mengucapkan astungkara atas semua yang telah kita terima di Dunia ini Karena sudah semua digariskan Brahman 
Awignam